Sekitar148 orang tewas dalam beberapa serangan yang telah terjadi dan diklaim oleh
kelompok ISIS di kawasan yang dikendalikan oleh
pemerintah Suriah. Televisi pemerintah Suriah juga melaporkan adanya serangan yang memakan korban tewas 78 orang dari ledakan bom mobil dan pelaku bom bunuh diri yang telah menghantam stasiun bus,
rumah sakit dan tempat lain di kota-kota pesisir Tartus dan Jableh pada
hari Senin lalu.
Serangan-serangan itu yang pertama terjadi di Tartous, ibukota provinsi Tartous dan tempat dari fasilitas angkatan laut Rusia, dan Jableh di provinsi Latakia, dekat pangkalan udara Rusia dioperasikan. Rekaman disiarkan oleh Ikhbariya saluran berita yang dikelola negara yang mengatakan terjadinya ledakan di Jableh menunjukkan adanya beberapa mobil dan minivan yang dibakar .
dari laporan Observatory mengatakan sekitar 148 orang tewas dalam serangkaian serangan serangan yang terjadi tersebut. Dikatakan ada tujuh ledakan yang menghancurkan kedua lokasi secara
bersamaan: Empat di Jableh, termasuk tiga bom bunuh diri dan satu bom
mobil, dan empat di Tartus, dua pembom bunuh diri dan satu bom mobil.
Departemen Luar Negeri US dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk atas serangan itu. Kremlin mengatakan ledakan bom menggarisbawahi bahwa keinginan untuk terus melanjutkan melakukan pembicaraan damai Geneva setelah gagalnya perjanjian gencatan senjata pada 27 Februari
karena mengintensifkan kekerasan dalam perang yang
telah menewaskan sedikitnya 250.000 orang.
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kesiapannya untuk bertarung
dengan pemerintah Suriah terhadap "ancaman teroris" dan mengirim ucapan
belasungkawa kepada Assad, kata Kremlin. Menteri
Informasi Suriah Omran al-Zoubi mengatakan dalam sebuah wawancara
dengan Ikhbariya bahwa teroris beralih untuk mengebom serangan terhadap
warga sipil bukan melawan pertempuran di garis depan dengan pihak pemerintah, dan bersumpah untuk selalu memerangi mereka.
Sementara itu di kawasan Jableh, puluhan orang tewas ketika sebuah bom mobil meledak di dekat stasiun bus, diikuti oleh seorang pembom bunuh diri yang meledakkan sabuk peledaknya di dalam stasiun. Dua orang meledakkan diri mereka di perusahaan listrik dan di luar pintu masuk darurat pada sebuah rumah sakit di kota. Dan selain itu puluhan lainnya tewas di Tartus ketika sebuah bom mobil meledak di stasiun bus, dan kemudian dua orang meledakkan diri ketika orang-orang sedang ramai berkumpul, menurut laporan dari observatorium. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
0 comments:
Post a Comment