Friday, 27 May 2016

03:03:00

Pemerintah Perancis pada hari rabu lalu mengatakan bahwa pihaknya terpaksa harus menggunakan bahan bakar cadangan strategis karena adanya blokade di kilang pembangkit listrik karena aksi mogok dari gabungan para pekerja sebagai bentuk protes terhadap reformasi hukum perburuhan yang kontroversial.



Di samping itu aksi mogok para pekerja telah memberikan tekanan yang besar pada pihak pemerintah, yang sedang mempersiapkan untuk menjadi tuan rumah Euro 2016 kejuaraan sepak bola, dimana situasi Perancis saat ini lagi dibanjiri oleh para penggemar sepak bola yang terus berdatangan dan menambah banyaknya antrian di SPBU sepanjang hari.

Serikat CGT mengatakan para pekerja di 16 dari 19 pembangkit nuklir Perancis telah memilih untuk melakukan aksi mogoknya. Bensin sudah dalam pasokan sedikit setelah hari pemogokan, dan pembangkit listrik nuklir mengurangi operasi menjelang aksi hari Kamis. Serikat pekerja juga menyerukan aksi unjuk rasa di kota-kota besar Perancis.

Reformasi yang dirancang untuk mengatasi pasar tenaga kerja terkenal kaku,
PM Manuel Valls telah mengindikasikan ia bisa mengubah undang-undang ketenagakerjaan. Dia mengatakan kepada Media TV bahwa "mungkin masih ada perubahan, perbaikan" tetapi reformasi tidak akan ditarik.


Menteri Transportasi Alain Vidalies mengatakan 40% dari SPBU di sekitar Paris sedang berusaha untuk mendapatkan bahan bakar. Presiden Francois Hollande mengatakan kepada menteri pada hari Rabu bahwa "semuanya akan dilakukan untuk memastikan ekonomi diberikan kepada orang-orang Perancis".  

Menurut laporan dari kantor berita Reuters, operator jaringan RTE mengatakan kapasitas listrik tenaga nuklir Perancis sedang dipotong setidaknya sebesar empat gigawatt, setara dengan 6% dari total kapasitas produksi negara. 5 dari 8 kilang telah dihentikan atau diperlambat produksi, sehingga kekurangan menjadi akut di banyak daerah yang menyebar di seluruh Paris.


Bentrokan terjadi di salah satu kilang pada hari selasa ketika polisi akan membubarkan blokade di Fos-sur-Mer di Marseille. Para pekerja di terminal minyak besar di pelabuhan Le Havre ikut melakukukan aksi mogok pada hari Kamis untuk memblokir bahan impor. Aksi mogok juga menyebar ke kereta api Perancis, dengan pemogokan driver kereta api memotong beberapa layanan TGV berkecepatan tinggi serta kereta regional.


 
Pemimpin CGT Philippe Martinez telah bersumpah untuk melanjutkan aksinya sampai undang-undang tenaga kerja ditarik. Para pengunjuk rasa yang marah bahwa pemerintah menabrak reformasi pasar tenaga kerja melalui parlemen tanpa pemungutan suara. Rata-rata jumlah jam kerja buruh menjadi hanya 35 jam seminggu. Perusahaan dapat bernegosiasi dengan serikat pekerja lokal untuk jam tambahan atau lembur hingga maksimal 46 jam seminggu dan bisa kemungkinan menjadi lebih sedikit dari minggu ke minggu, Perusahaan diberikan kebebasan yang lebih besar untuk mengurangi gaji pekerja, hukum juga memudahkan perusahaan untuk memberhentikan pekerja.

0 comments: