Badan
antariksa Jepang telah menyatakan bahwa salah satu satelit mereka telah hilang
kontak yang terjadi pada tanggal 26 maret yang lalu, satelit ASTRO-H atau juga disebut
dengan satelit “Hitomi” ini adalah termasuk satelit yang cukup mahal karena
dalam pembiayaanya telah menghabiskan dana sebesar $ 273m tetapi pihak Badan
antariksa Jepang telah memutuskan untuk mengabaikan upaya untuk melakukan
pemulihan kembali satelit ASTRO-H ini. Satelit ASTRO-H diluncurkan pada tanggal
17 Februari lalu yang bertujuan untuk mengamati misteri sinar-X yang berasal
dari lubang hitam.
Semenjak terjadinya kehilangan kontak dengan satelit ini memicu para ilmuwan Jepang untuk segera mencari tahu apa yang telah terjadi dan apa yang telah menyebabkannya demikian. Satelit “Hitomi” ini merupakan hasil kejasama antara pihak Jepang Agency Aerospace Exploration (JAXA), NASA dan juga kelompok lainnya. Dan menurut laporannya pada tahun 2028 mendatang pihak dari European Space Agency akan melakukan peluncuran berikutnya dengan jenis satelit yang dengan “Hitomi” ini untuk melakukan penelitian mengenai misteri lubang hitam juga.
Prof. Saku
Tsuneta, direktur umum JAXA Institut Ruang dan Ilmu Astronautical, menjelaskan
dalam konferensi pers nya pada Kamis yang lalu, "Kami menyimpulkan bahwa
satelit ini telah berada dalam keadaan tidak dapat berfungsi kembali seperti
semula”. Dan pihak "JAXA akan
menghentikan upaya untuk melakukan pemulihan kembali ASTRO-H tersebut tetapi kami akan lebih fokus pada
investigasi penyebab anomali, namun hingga saat ini masih ada harapan bahwa
satelit akan dapat pulih setelah JAXA mengatakan telah menerima tiga sinyal
dari Hitomi.
0 comments:
Post a Comment