Monday, 30 May 2016

16:37:00

Setidaknya lima orang India telah dituduh melakukan penyerangan terhadap orang Afrika di New Delhi, mereka telah ditangkap setelah diplomat Afrika mendesak pemerintah India untuk menjamin keamanan warga negara mereka yang tinggal di negara ini. Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh pada hari Minggu mengutuk serangan tersebut dan meminta polisi kota untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pelakunya.


Singh mengatakan pada hari Minggu bahwa "tidak ada unsur rasisme" menyusul serangan Kamis ketika enam orang Afrika dipukuli di lingkungan Mehrauli New Delhi", Ini bukan seolah-olah ada gerakan publik terhadap warga negara Afrika," katanya kepada NDTV, saluran TV India swasta, sebelum menambahkan bahwa serangan terjadi "di lokasi yang berbeda, pada waktu yang berbeda dan untuk alasan yang berbeda.


Kenneth Igbinosa, seorang pendeta lokal, mengatakan kepada NDTV ia dipukul dengan tongkat kriket oleh sekelompok orang saat ia kembali ke rumah bersama istri dan anaknya yang beusia empat bulan pada hari Kamis. NDTV juga menambahkan ada dua orang lagi yang diduga telah dipukuli dengan tongkat kriket. Serangan itu terjadi dalam waktu seminggu setelah seorang guru Kongo dipukul sampai mati setelah terjadi keributan dalam hal menyewa taksi. Selain itu, Mahesh Sharma, menteri pariwisata dan budaya India, memicu kontroversi dengan mengatakan itu tidak adil jika digambarkan bahwa India adalah negara yang tidak aman, "insiden tersebut juga terjadi di bagian dunia lainnya". "India adalah negara besar dan insiden tersebut akan memberikan nama buruk bagi India. Ini adalah insiden kecelakaan. Namun, bahkan Afrika juga tidak aman," kata Sharma kantor berita lokal IANS.


Dalam sebuah acara pertemuan persatuan, sekelompok duta Afrika mengatakan warga negara mereka tinggal di sebuah "lingkungan dalam suasana ketakutan dan ketidakamanan". Mereka memperingatkan mereka akan merekomendasikan pemerintah mereka tidak mengirimkan siswa ke India sampai kondisi keamanan sudah membaik, menyusul serangkaian apa yang mereka katakan sebagai serangan rasial. Ribuan orang dari negara-negara Afrika belajar dan bekerja di India tetapi beberapa insiden telah menyuarakan keprihatinan kekerasan rasis dan diskriminasi. Pada tahun 2013 lalu, seorang warga Nigeria tewas oleh massa di kawasan wisata Goa, dan Menteri Negara pada saat itu kemudian memanggil Nigeria dengan sebutan "kanker". Selain itu Mantan menteri hukum Delhi juga dituduh pada tahun 2014 melecehkan perempuan Afrika setelah ia memimpin massa main hakim sendiri di daerah ibukota, yang menuduh mereka sebagai pelacur.

0 comments: