Thursday, 14 April 2016

23:39:00

Kelompok ISIS di laporkan telah melakukan pembunuhan terhadap orang-orang Kristen di kota al-Qaryatain. Kota ini telah direbut kembali oleh pasukan Suriah Rusia yang didukung oleh sekutu mereka awal pekan yang lalu. Sekitar 21 orang Kristen telah dibunuh dari  300 orang Kristen yang menetap di kota itu, kata Kepala Gereja Ortodoks Suriah, Patriark Ignatius Aphrem II.

Mereka termasuk tiga wanita, ujar Patriark Ignatius Aphrem II. Dia mengatakan beberapa orang meninggal sementara yang lain mencoba untuk melarikan diri dan sebagian yang lain dibunuh karena melanggar ketentuan "kontrak dzimmi" mereka, yang mengharuskan mereka untuk tunduk pada ISIS. Lima orang Kristen lainnya masih dalam status hilang, dan diyakini telah tewas. Negosiasi dan pembayaran tebusan telah mengembalikan sisa kelompok itu sehingga dapat kembali bergabung dengan keluarga mereka.


Patriark mengatakan peringatan telah datang bahwa ISIS berencana akan menjual gadis-gadis Kristen sebagai budak. Tapi meskipun telah sering terjadi pembunuhan, mereka tetap akan bertujuan untuk memulihkan kerukunan antar agama. "Kami telah tinggal dalam situasi seperti ini selama berabad-abad, kita belajar bagaimana menghormati satu sama lain, kami belajar bagaimana hidup dengan satu sama lain," kata patriark. Kota ini sekarang benar-benar hancur, dimana semua jalan dan bangunan hancur termasuk sebuah biara Katolik 1.500 tahun juga telah diruntuhkan.
 
Setelah para petugas diposisikan kembali oleh pemerintah Suriah, ini telah membawa ribuan warga kembali ke al-Qaryatain dan juga kota sekitar dari Palmyra. IS merebut kota al-Qaryatain pada bulan Agustus yang lalu, dan mereka telah menculik ratusan warga, termasuk puluhan orang Kristen, tetapi banyak juga di antaranya yang telah ditebus oleh keluarga mereka.


Kelompok ISIS telah banyak menderita kerugian dan kemunduran di Suriah dalam beberapa pekan terakhir, termasuk juga kehilangan kota kuno Palmyra. Al-Qaryatain, sekitar 100 km (60 mil) barat dari Palmyra, diambil alih oleh pejuang ISIS dalam serangan besar pertama mereka sejak mereka merebut Palmyra Mei lalu. Telah ada penurunan dramatis dalam pertempuran di Suriah sejak gencatan senjata parsial mulai berlaku bulan lalu.

0 comments: