Jepang
adalah salah satu daerah yang paling rawan terjadinya gempa di Bumi, terhitung sekitar 20%
dari gempa global berkekuatan 6,0 dan yang lebih besar. Seismometer
merekam beberapa jenis kejadian rata-rata setiap lima menit.
Melalui
pengalaman pahit bahwa Jepang telah mempelajari strategi untuk mengurangi
kerusakan, cedera dan kematian. Tidak
hanya mengimplementasikan beberapa praktek konstruksi bangunan yang terbaik
tetapi juga telah membentuk jaringan peringatan dini.
Setelah kejadian sebuah
gempa pada Kamis yang lalu telah menewaskan sekitar puluhan orang. Sekarang regu penyelamat
berada dalam keadaan berlomba dengan waktu untuk mencari korban
yang masih selamat di tengah perkiraan akan terjadinya hujan lebat dan suhu dingin semalam.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memperingatkan, operasi penyelamatan sepanjang malam di wilayah Kyushu "akan
terasa sangat sulit".
Setidaknya
32 orang tewas dan ratusan orang terluka, dan ribuan orang terpaksa harus berlindung di
luar ruangan dan puluhan lainnya kemungkinan masih terperangkap di bawah reruntuhan.
Kedua gempa yang terjadi dekat dengan kota Kumamoto, menyebabkan kerusakan besar di jalan-jalan, jembatan, terowongan, rumah dan bangunan. Dan tanah longsor yang besar telah memotong desa-desa di daerah pegunungan yang terpencil. Sekitar 100.000 rumah warga masih dalam keadaan tanpa listrik dan sekitar 400.000 rumah warga juga tanpa air.
Pada hari sabtu terjadi gempa yang berkekuatan 7,3 dan terjadi pada pukul 01:25 (15:25 GMT pada hari Jumat) pada kedalaman 10km (6 mil) di kota Kumamoto, dan sebelumnya gempa juga sudah terjadi dengan berkekuatan 6,4 pada Kamis malam yang lalu. menurut laporan dari pemerintah hampir sekitar 2.000 orang yang dirawat di rumah sakit dan sekitar 190 orang yang cedera berada dan dalam kondisi serius.
Ada banyak laporan yang mengatakan orang-orang yang terjebak di dalam gedung. Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan petugas penyelamat melaporkan "di beberapa lokasi ada orang yang telah terkubur hidup-hidup". Satu desa yang harus cepat diungsikan karena setelah diketahui sebuah bendungan runtuh akibat gempa tersebut. Sekitar 20.000 tentara dikerahkan untuk membantu polisi dan petugas pemadam kebakaran dalam upaya penyelamatan.
Mereka juga telah membantu sekitar 92.000 orang yang harus meninggalkan rumah-rumah mereka. Ribuan orang terpaksa menghabiskan malamnya denga tidur di jalan-jalan dan di taman-taman dan masih dalam keadaan bingung dan takut. Mereka mendesak untuk mencari perlindungan dari ramalan badai yang akan terjadi. Tenda-tenda dan terpal sudah banyak yang diberikan, bersama dengan makanan dan air.
"Walikota prefektur telah mengatakan kepada orang-orang untuk memasang ember dan wadah untuk menangkap air hujan untuk membantu memenuhi kekurangan air mereka. Tetapi untungnya otoritas nuklir Jepang mengatakan pabrik nuklir Sendai tidak mengalami kerusakan. Media lokal juga melaporkan terjadinya sebuah letusan kecil yang terjadi di Gunung Aso tetapi kemungkinan tidak terlalu membahayakan. Sebagian besar dari mereka yang banyak meninggal dalam gempa Kamis yang lalu berada di kota Mashiki dikarenakan di sana adanya sebuah gedung apartemen yang runtuh dan banyak rumah-rumah yang rusak.
0 comments:
Post a Comment