Saturday, 2 April 2016

00:04:00
 

Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara telah melakukan uji coba bom hidrogen dan berulang kali melakukan uji coba rudal jarak jauh. Presiden AS Barack Obama mengatakan, “Cina dan Amerika Serikat sepakat melakukan kerja sama untuk mencegah uji coba rudal lagi oleh Korea Utara”. Obama melakukan pertemuan dengan Presiden Cina “Xi Jinping” di sela-sela pertemuan dalam acara puncak nuklir di Washington.


Tapi beberapa jam kemudian, kantor berita Korea Selatan “Yonhap” mengatakan Korut tampaknya akan melakukan uji coba tembak rudal lagi. Kantor berita Yonhap juga melaporkan bahwa korea utara sekarang sedang mencari lahan untuk melakukan uji coba rudal balistik yang baru di lepas pantai timur semenanjung Korea.

Presiden Obama mengatakan ia dan Mr. Xi bersepakat "bagaimana kita bisa mencegah tindakan seperti tes rudal nuklir ini yang dapat menimbulkan dan meningkatkan ketegangan serta melanggar peraturan internasional".


Mr Xi, juga mengatakan hal itu penting bagi semua pihak harus "sepenuhnya dan disiplin" untuk mengikuti sanksi baru. China adalah sekutu terdekat Korea Utara dan mitra dagang terbesarnya.

Mr. Zheng Zeguang, asisten menteri luar negeri China, menyampaikan pernyataan presidennya tentang hasil dari pertemuannya dengan presiden obama "bertukar pikiran dan membahas tentang pandangan dalam berbagai masalah ... dan mencapai kesepakatan penting". Dia juga  mengatakan pertemuan itu sangat "positif, konstruktif dan bermanfaat".
 


Uji coba nuklir Korea Utara pada 6 Januari dan peluncuran satelit pada 7 Februari merupakan pelanggaran sanksi PBB yang ada. Sejak itu, PBB dan Washington memberikan sanksi lebih lanjut kepada Pyongyang. Langkah-langkah PBB tersebut dinyatakan di dukungan oleh China setelah Beijing dan Washington melakukan negosiasi selama dua bulan.

Sebelumnya sanksi PBB yang pernah diberikan kepada Korea Utara pada tahun 2006, 2009 dan 2013 setelah dia melakukan uji coba nuklirnya, saksi tersebut banyak memberikan pengaruh korea utara untuk menghilangkan ambisi nuklirnya. Di antara langkah-langkah baru, setiap kapal Korea Utara yang tiba di Cina harus diperiksa dari adanya barang-barang selundupan dan impor akan dihentikan jika terbukti adanya hal-hal yang berhubungan dengan program nuklir Korea Utara.


Washington telah lama mendorong Beijing untuk memberikan lebih banyak tekanan pada Korea Utara. Sebuah pernyataan Gedung Putih pada bulan Februari lalu mengatakan "pengaruh yang unik selama rezim Korea Utara" China memberikannya kesempatan untuk melakukannya. Kementerian luar negeri China pekan lalu mengatakan sangat ingin melakukan pertemuan pembicaraan yang lebih luas di Korea Utara, yang melibatkan sejumlah kekuatan regional, dengan Obama. Tetapi belum ada konfirmasi apakah perundingan tersebut akan dilaksanakan atau tidak.

Obama juga berjanji untuk bekerja sama pada masalah yang sama dengan sekutunya Korea Selatan dan Jepang setelah para pemimpin mereka melakukan pertemuan pada Kamis yang lalu. Katanya "Kami akan bersatu dalam upaya kita untuk mencegah dan membela terhadap provokasi yang dilakukan Korea Utara tersebut".

0 comments: