Wednesday, 15 June 2016

12:24:00


Para pengunjuk rasa di Perancis telah bentrok dengan polisi yang disebabkan oleh RUU reformasi tenaga kerja yang mengakibatkan perpecahan, mereka mengatakan RUU ini terlalu "pro-bisnis" yang membuatnya lebih mudah bagi perusahaan untuk memecat para stafnya. Setidaknya sekitar 40 orang terluka dan 73 orang ditangkap pada Selasa, karena sekitar 75.000 demonstran berkumpul di Paris pada putaran terakhir dari protes terhadap reformasi yang kontroversial.


Menurut laporan dari polisi sekitar 29 orang anggota pasukan keamanan juga termasuk di antara 40 korban yang terluka. Dikutip dari AFP bahwa ratusan orang demonstran bertopeng melemparkan benda-benda ke arah polisi dan menyerbu situs bangunan di ibukota. Yang memicu protes turun ke jalanan dan oposisi luas, tagihan, yang didorong oleh protes pada bulan lalu, yang tetap menentukan 35 jam kerja dalam seminggu tetapi memungkinkan perusahaan untuk mengatur waktu kerja alternatif.


Mereka diberikan waktu bekerja dalam seminggu hanya 48 jam. Dalam "keadaan luar biasa", karyawan biasanya dapat bekerja hingga 60 jam dalam seminggu. Pemogokan pada hari Selasa juga menutup arah ke Menara Eiffel dan mengganggu jaringan transportasi dari puluhan ribu penggemar turnamen yang terus bertambah ke dalam negeri untuk melihat acara sepak bola Euro 2016.


Seperti yang dilansir dari Al-Jazeera, "protes itu ribut tapi damai dan hanya menyala ketika para demonstran tiba di kawasan Les Invalides. "Ketika polisi membawa truk meriam air dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, saat itulah bentrokan intensfied".

"Sebagian besar orang yang kita ajak bicara mengatakan mereka tidak ingin protes menjadi kekerasan, mereka percaya bahwa akan mengurangi perhatian dari demonstrasi yang pada dasarnya menuntut pemerintah mencabut reformasi tenaga kerja ini". "Banyak dari para demonstran yang mengatakan bahwa reformasi cukup buruk, tapi fakta bahwa ini sedang didorong oleh pemerintah Sosialis membuatnya lebih buruk Mereka mengatakan pemerintah Sosialis harus melindungi pekerja bukan pengusaha,." dia menambahkan.


Aksi Pemogokan ini adalah yang terbaru dalam bulan ini dari aksi industri yang telah melihat transportasi udara dan kereta api sangat terganggu, kekurangan bahan bakar dan sampah menumpuk di jalan-jalan Paris. Senat Perancis mulai memperdebatkan reformasi pada hari Senin, yang bertujuan untuk membuat pasar kerja lebih fleksibel dan mengurangi pengangguran yang tinggi, tapi kritikus melihat reformasi terlalu pro-bisnis.


Protes terhadap reformasi dimulai pada tanggal 9 Maret, yang berpuncak dalam demonstrasi besar-besaran pada 31 Maret yang membawa hampir 400.000 orang ke jalan-jalan. Menteri Tenaga Kerja Myriam El Khomri, disajikan kembali strategi pemerintah menjelang protes, mengatakan hukum bisa tweak secara rinci tetapi tidak ada pertanyaan tentang mengeruk itu dari penting atau menjatuhkannya.

0 comments: