Friday 6 May 2016

14:01:00

Serangan udara yang terjadi di sebuah kamp pengungsi di Syria dekat perbatasan negara itu dengan Turki telah menewaskan sedikitnya 30 orang, menurut laporannya dari para aktivis pada hari Kamis lalu. Serangan terhadap kamp pengungsi di provinsi Idlib tersebut juga meninggalkan puluhan lainnya terluka, dan diantaranya ada sejumlah anak-anak yang ikut tewas, keterangan dari Lembaga Hak Asasi Manusia, Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris.


Memang masih belum diketahui pihak manakah yang telah melakukan serangan udara ini, apakah pesawat Rusia atau Suriah yang berada di balik serangan itu. "Banyak oposisi yang percaya bahwa serangan ini memberikan bukti bahwa pemerintah tidak serius dalam mengurusi penghentian permusuhan. "Para pengungsi ini mereka memilih tinggal dekat dengan perbatasan Turki untuk mencari keselamatan ... mereka berpikir bahwa jika mereka dekat dengan perbatasan, kemungkinan mereka akan lebih aman." Memang daerah Idlib bukanlah termasuk bagian dari daerah gencatan senjata yang telah diumumkan kemarin setelah kesepakatan antara AS dan Rusia.


Serangan itu merupakan serangan mematikan yang terbaru pada warga sipil di Suriah, dengan banyak fokus baru pada kota dimulai dari Aleppo di mana hampir 300 orang tewas hampir dalam dua minggu serangan udara dan pemboman yang terjadi. Pertempuran berhenti di daerah gencatan senjata setelah dilakukannya perjanjian penghentian permusuhan yang ditengahi oleh AS tetapi pelanggaran perjanjian telah dilakukan setelah kejadian ini pada hari Kamis lalu.


Pemerintah Suriah telah mengalami konflik dengan para pemberontak setelah terjadinya pemberontakan yang menentang Presiden Bashar al-Assad lima tahun yang lalu. Diperkirakan 400.000 orang tewas telah tewas akibat konflik ini, menurut laporan PBB, sudah jutaan lebih orang-orang yang mengungsi dari suriah dan di masukan ke negara-negara tetangga. Krisis ini juga telah melahirkan krisis pengungsi Eropa, seperti dari Suriah dan afghanistan yang telah banyak mengungsi untuk mencari perlindungan di benua eropa.

0 comments: